Senin, 16 November 2015

A. Rosella

Tanaman rosella berkembang biak secara generatif (dengan biji). Tanaman rosella berkembang biak dengan biji, tanaman ini tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan sub tropis. Tanaman ini dapat tumbuh di semua jenis tanah, tetapi paling cocok pada tanah yang subur dan gembur. Tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah pantai sampai daerah dengan ketinggian 900 m di atas permukaan laut. Rosella mulai berbunga pada umur 2-3 bulan, dan dapat dipanen setelah berumur 5-6 bulan.
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) merupakan salah satu tanaman berbunga yang penyerbukannya banyak dibantu oleh serangga,
Setelah bunga dipetik kemudian dikeluarkan bijinya, lalu bunga itu dijemur dibawah sinar matahari. Satu batang rosella bisa menghasilkan 2-3 kg bunga rosella basah, dalam 100 kg bunga rosella basah bisa menghasilkan 5-6 kg rosella kering (Andiex, 2009).
                                                                                                                  
Di Indonesia nama rosella sudah dikenal sejak tahun 1922, tanaman rosella tumbuh subur, terutama di musim hujan. Tanaman rosella biasanya dipakai sebagai tanaman hias dan pagar. Setelah bertahun-tahun dikenal sebagai tanaman hias dan pagar yang tidak dihiraukan, sekarang tanaman ini dikenal dengan banyak khasiat yang bermanfaat bagi manusia (Daryanto-Agrina, 2006).
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Hibiscus
Spesies : 
Hibiscus sabdariffa L (Comojime, 2008).
üBatang
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai batang bulat, tegak, berkayu dan berwarna merah.tumbuh dari biji dengan ketinggian bisa mencapai 3-5 meter.
üAkar
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai akar tunggal.
üDaun
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai daun tunggal 
berbentuk bulat telur, bertulang menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi dan pangkal berlekuk, Panjang daun 6-15 cm dan lebar 5- 8 cm. Tangkai daun bulat berwarna hijau dengan panjang 4-7 cm.
üBunga
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai bunga berwarna cerah, Kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga raya/sepatu. Bunganya keluar dari ketiak daun dan merupakan bunga tunggal, yang berarti pada setiap tangkai hanya terdapat 1 (satu) bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm, yang pangkalnya saling berlekatan dan berwarna merah. Kelopak bunga ini sering dianggap sebagai bunga oleh masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.

üBiji
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai biji berbentuk seperti ginjal hingga triangular dengan sudut runcing, berbulu, panjang 5 mm dan lebar 4 mm.

B. Manfaat Bunga Rosella


a. .Manfaat Dan Khasiat Bunga Rosella Hitam Untuk Kesehatan
1.Membantu menurunkan tekanan darah tinggi, mengontrol kadar koletrol,
2.Meredakan batuk, panas dalam, ambien.
3.Melancarkan kencing, melancarkan peredaran darah.
4.Mengatasi susah buang air besar.
5.Membantu mengatasi saluran kencing dan ginjal.
6.Menurunkan kadar gula dalam darah.
7.Mengontrol berat badan.
8.Mengatasi pencernaan.
9.Mencerahkan kulit.
10.Mencegah terjadinya penuaan dini.
11.Mengatasi migrain dan kepala pusing.
12.Mempercepat pertumbuhan otak (bagi anak-anak) karena kandungan omega 3nya
13.Memacu pertumuhan DHA
14.Melindungi dari infeksi virus, bakteri dan kuman.
15.Mengobati keracunan.
16.Meredakan  asam urat.
17.Mencegah timbulnya kanker.
18.Menambah kesehatan jantung dan vitalitas.
19.Menyehatkan mata.
20.Mengganti cairan tubuh yang hilang (elektrolit).
b. Manfaat Bunga Rosella Merah Untuk Kecantikan

  Sementara manfaat rosella merah untuk kecantikan. Bisanya cara penyajianya dengan cara membuatnya sebagai teh dan memiliki rasa yang agak masam.
Bunga rosela memiliki kandungan Vitamin C , Vitamin D, Vitamin B1, B2 sebanyak 260 – 280 mg pada setiap 100 grm bunga rosella. Selaian itu teh rosella mengandung kalsium sekitar 486 mg/ 100 grm bunga rosella. Bunga rosella juga mengandung Vitamin A, zat besi, Omega 3, beta caroten dan asam Esensial. Melihat kandungannya saja sudah terlihat begitu besar manfaat yang akan didapat.
Berikut manfaat bunga rosella merah untuk kecantikan dan kesehatan.
1.Meningkatka daya datan tubuh dan stamina.
2.Menetralkan racun yang masuk dalam tubuh.
3.Menurunkan kadar gula dalam darah, kolestrol dan asam urat.
4.Mengatasi batuk, sakit tenggorokan, dan sariawan.
5.Mengurangi migrain.
6.Menghaluskan kulit dan mengurangi kulit keriput.
7.Melangsingkan tubuh.
8.Meningkatkan kecdasan Anak karena mengandung Omega 3.
9.Menacu pertumbuhan DHA.
10.Mengurangi dampak buruk dari nikotin.

11.Mengurangi kecanduan terhadap narkoba.

C. Pembuatan Teh dan Selai Rosella

Pembuatan Teh Rosella


Teh Rosella

a.    Cara membuat teh bungga rosella ada 2 cara. Cara kering dan cara basah. Cara membuat bunga rosella dengan cara kering yaitu dengan mengeringkan bunga rosella terlebih dahulu, lalu menyeduhnya setiap akan minum dengan air panas. Cara membuat teh Rosella dengan cara basah yaitu dengan cara merebus bunga rosella dengan berbagai rempah tambahan yang akan semakin meningkatkan manfaat kesehatan teh yang Anda buat.

b.    Berikut ini adalah cara membuat teh bunga rosella cara basah

Bahan yang dibutuhkan:
§  15 kuntum Bunga rosela kering
§  Kulit kayumanis kira-kira 4 cm 10 buah
§  Bunga cengkih 10 buah
§  Biji kapulaga
§  Gula batu/gula aren secukupnya
Cara membuat Teh bunga Rosella
1.     Rebus 500 ml air bersih dengan api kecil hingga mendidih.
2.    Masukan ke dalam air tersebut berturut-turut kulit kayumanis, bunga cengkih, dan kapulaga.
3.    Setelah matang, matikan api dan masukkan bunga rosela dan gula batu/gula aren.
4.    Aduk hingga rata dan minumlah selagi hangat.


Cara membuat teh bungga rosella cara basah ini memang tidak sepraktis kalau kita menyeduh teh bunga rosella kering. Tapi tidak ada salahnya jika kita mencoba dengan cara kita sendiri. Selain terjamin aman juga terjamin khasiat dan manfaatnya.

Pembuatan Selai Rosella


Cara membuat Selai bunga Rosella. Ternyata selain dikonsumsi sebagai teh, bunga rosella juga bisa dibuat untuk selai. Memang bukan selai yang khusus berbahan baku rosella, tapi selai nanas yang dicampur bunga Rosella. Bagaimana rasanya ya? Sedikit bisa di bayangkan, karena bahan bakunya yaitu nanas jumlahnya lebih banyak di pastikan rasa dan aroma yang paling dominan di sini adalah rasa dan aroma nanas. Sedangkan tentang warna, karena rosella memiliki warna merah yang kuat, otomastis warna kuning nanas akan berubah menjadi warna. Sedangkan masalah rasa, bisa jadi rasa selai nanti hampir sama dengan rasa selai pada umumnya, asam manis. Berikut ini cara membuat selai bunga Rosella
Bahan baku:
nanas 1 kg
gula pasir 0,5 kg,
natrium benzoat 2 gr,
asam sorbat 1 gr,
esen stroberi dan apel
bunga rosella 30 buah(tanpa biji)
Alat yang digunakan:
panci stainless steel,
alat pengaduk,
saringan,
stoples untuk wadah kemasan
Cara membuat selai bunga Rosella:
1. Bahan baku utama, yaitu bunga Rosella dan nanas, di kupas dan dicuci bersih. Buang biji bunga rosella.
2. Siapkan blender. Blender bunga rosella dahulu baru setelah itu campur dengan nanas
3. Rebus hasil blenderan Rosella dan nanas denga api sedang hingga mengental dan berbau harum
4. Masukkan gula pasir, garam, dan asam sorbat lalu aduk hingga larut. Didihkan sekali lagi.
5. Tambahkan esen stroberi dan apel, aduk kembali hingga adonan kental, lalu matikan api.
6. Dalam keadaan panas, masukkan adonan selai ke dalam stoples, tutup rapat.
Untuk menjaga daya simpan selai, lLakukan pasteurisasi dengan cara mengukus stoples yang berisi selai selama 25-30 menit. Selai nanas rosella sudah jadi dan siapkan di santap bersama roti. Selamat menikmati.

D. Efek Samping Rosella, bahayakah?

Rosella adalah salah satu herbal yang baru “booming” di Indonesia. Yang dipakai biasanya kelopak bunganya, yang berwarna merah, merah tua atau keungu-unguan dengan cara direndam dalam air panas (teh merah/teh rosella). Herbal ini menurut penelitian berkhasiat untuk obat kolesterol, trigliserida, asam urat, obesitas, jantung, maag, insomnia, batuk, batu ginjal, radang ginjal, dll.
Tapi ketika seseorang minum, kadang terjadi reaksi perut sakit, mual, sampai diare/mencret. Reaksi ini sebenarnya wajar terjadi pada orang yang mengkonsumsi herbal akibat efek pembersihannya. Biasanya dinamakan efek DOC (Direction of Cure), suatu reaksi yang menunjukkan adanya pembersihan racun atau sejenisnya dari dalam tubuh. Reaksi ini tergantung pada penyakit pasien. Bisa diare, mual/muntah, sakit perut, pusing, mengantuk, keringat dingin, dll. Tapi efek ini HANYA BERSIFAT SEMENTARA dan merupakan efek POSITIF. Biasanya terjadi 3 hari sampai seminggu dari pertama kali mengkonsumsi bila mengkonsumsi teratur.
Rosella merupakan herbal dengan vitamin C megadosis (20 kali lipat daripada yang terdapat dalam jeruk lemon/limau), sehingga akan terjadi proses “chelation”. Terapi chelation merupakan terapi dengan bahan tertentu untuk mengikat racun-racun logam berat termasuk kalsium yang menyunbat pembuluh darah/kalsium yang tidak terserap atau lainnya dalam tubuh yang selanjutnya dikeluarkan lewat urin atau feses. Rosella juga berfungsi sebagai peluruh urin, pencuci ginjal dan menstabilkan suhu tubuh.
Untuk memahami hal ini, patut diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Dosis.
Untuk rosella, 1 gelas biasa cukup 3 kuntum saja 3x sehari sebelum makan. Bila gelas besar cukup 3-5 kuntum. Jangan terpatok pada warna merah pada air rendamannya (biasanya kalo tidak merah sekali tidak mentep…). Konsumsi lebih baik encer tapi kontinyu.
2. Untuk penderita penyakit pencernaan, minumnya sehabis makan.
3. Bila terjadi efek DOC, turunkan dosis menjadi 1x sehari, sampai efek hilang, kemudian teruskan dengan dosis normal. Atau kurangi jumlah kuntumnya per gelas. Hal ini berlaku untuk konsumsi semua herbal.
4. Rosella sangat aman dikonsumsi dalam jangka panjang asal sesuai dosis yang dianjurkan.
5. Penting! Bila mengkonsumsi herbal, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dulu dengan Herbalis, karena bagaimanapun juga, konsumsi apapun bila tidak mengerti penggunaannya dapat merugikan tubuh, walaupun untuk herbal sebagian besar efeknya tidak membahayakan.
Demikian terima kasih

E. Salah Satu Pengolahan Bunga Rosella (Sirup Rosella)

Kelopak bunga rosela berwawrna merah menyala, yang mengandung senyawa golongan flavonoida yang bekerja sebagai antioksida. Tidak hanya itu, bunga rosela juga mengandung vitamin C yang berguna untuk menjaga daya tahan tubuh. Perlu di tekankan bahwa bagian yang biasanya dipakai adalah kelopak bunga yang menebal, dan bukanlah mahkotanya. Bunga rosela memiliki mahkota bunga yang berwarna putih dan bila mengembang, lamakelamaan mehkotanya mengkerut. Selanjutnya terjadi pengembangan kelopak bunga yang berwarna merah.
Zat warna merah pada kelopak bunga roselabersifat larut dalam air dan dapat dipakai sebagai bahan untuk membuat sirup. Caranya cukup sederhana. Dengan membuat sirup dari gula pasir yang dilarutkan air sambil dipanaskan. Jangan lupa, jumlah gula pasir adalah 60 % dari jumlah air yang digunakan. Masukkan kelopak bunga yang segar atau yang sudah dikeringakan kedalam larutan. Banyaknya kelopak yang dimasukkan tergantung pada selera dalam hal intensitas warna dan rasa. Untuk minuman sehari-hari, kita hanya menggunakan kelopak bunga dalam jumlah secukupnya, yang dapat langsung dimasukkan kedalam air panas. Diamkan sebentar. Dan sebagai tambahan rasa dapat di tambahkan sedikit madu. Anda dapat minum 1 gelas, 3 kali seminggu. Bagi penderita penyakit lambung, sebaiknya makan dahulu sebelum meminum minuman ini. Daripada susah-susah untuk mendapatkan tanaman ini terus-menerus, lebih baik bila kita menanamnya sendiri pada polibag atau pot sdi tera rumah. Kita dapat memetik kelopaknya setelah biji mengering.


Tadi dah aku kasih tau apa Khasiat dari Bunga Rosella, sekarang akan aku kasih tau bagaimana cara bikin Sirup dengan menggunakan Bunga Rosella. Cara gampang n g ribet... 

Bahan-bahan 
1. 100 gram Bunga Rosella
2. 800 gram Gula Pasir (kalau suka manis bisa di tambah gulanya) 
3. Air 1 liter
4. Vanili secukupnya. 

Cara Membuatnya : 
Masak air hingga mendidih, Cuci Bunga Rosella dan tiriskan, Setelah air mendidih masukkan bunga rosella yg udah di cuci. Aduk hingga air berwarna merah, kalo air sudah berwarna merah ambil bunga Rosella dan di tauh di dalam baskom (jangan dibuang, bunga yg hbs dibuat sirup bisa di bikin selai bunga rosella). kalo sudah g ada bunganya, campur gula sama vanili aduk rata. kemudian akat dan saring ke dalam botol. kalo suka dingin bisa di taruh di dalam lemari es
Nah mudahkan..... dan anak2 pasti pada suka dari pada beli es di luar mending bikin sirup rosella yg menyehatkan dan menyegarkan. 

sekarang saya akan membuat Selai dari Bunga Rosella
Bahan : 
1. Bunga Rosella yg habis membuat sirup 
2. Gula Pasir 
3. Vanili

Cara Membuat : 
Blender Bunga Rosella, campur gula dan vanili, setalah itu masak hingga mengental, kalo lum mengental bisa di kasih tepung sedikit aja. kemudian tiriskan. 

F. Penanaman Bunga Rosella

a. Persiapan lahan 
Tanah dibajak dan digaru agar rata lalu dibagi dalam petak-petak yang dipisahkan selokan pengairan. Petak-petak dibagi lagi dalam bedengan yang dipisahkan parit yang sama panjangnya dengan bedengan dengan kedalaman 25 cm dan 30 cm. Parit akan bertemu dengan selokan pengairan. Parit dan selokan pada tanah yang ringan tidak perlu digali dalam-dalam. Untuk mencapai area yang ditanami lebih luas maka ukuran got dan parit dapat diperkecil. 

b. Jarak tanam 
Ukuran jarak tanam tergantung dari varietas, waktu tanam, dan kesuburan tanah. Jika tujuan utama penanaman rosella untuk diambil serat maka jarak pertanamannya adalah rapat. Ditinjau dari sudut fisiologi ini diakibatkan oleh pengaruh sinar matahari yang kurang menyinari batang sehingga batang dapat tumbuh lurus dan memanjang lebih cepat keatas. Jarak bertanam bergantung keadaan tanah, tanah yang subur dan banyak mengandung bahan organis akan memberikan pertumbuhan yang lebat, berbentuk beasr, tinggi, dan
berdahan. Untuk mencegah munculnya dahan maka jarak dirapatkan dan pada tanah yang turus digunakan jarak yang lebih rapat lagi. Jarak yang dianjurkan untuk pertanaman rosella yang diambil seratnya yaitu berukuran 12x12 cm, 15x15 cm, 12,5x15 cm, 12,5x20 cm, atau 20x20 cm. 

Pembibitan harus terpisah jauh dari pertanaman produksi serat sebab hama dan penyakit mudah berpindah tempat. Jarak tanam yang dipergunakan ialah 75x50 cm, 75x75cm, dan 100x75cm. 

c. Waktu bertanam 
Tanaman rosella adalah tanaman yang berbunga menurut musim. Gejala pembungaan musim berhubungan erat dengan panjangnya siang hari. Jika rosella ditanam antara bulan September dan Januari maka berbunga pada bulan April. Jika ditanam pada bulan Februari sampai Agustus maka akan berbunga umur 2,5-3 bulan. Untuk mencapai hasil yang optimum maka waktu bertanam dilakukan pada masa hari panjang. Waktu bertanam bagi pembibitan diadakan pada awal hari pendek sebab tumbuhan akan berbunga pada usia 2,5 atau 3 bulan. Waktu terbaik untuk menanam rosella untuk diambil seratnya di pulau jawa yaitu pertengahan Agustus dan akhir Oktober. 

d. Benih 
Benih yang digunakan sebaiknya berasal dari pemungutan pertama sebab pertumbuhan biji telah mencapai pertumbuhan yang lengkap. Biji dipilih yang besar agar membawa tumbuhan dengan kecambah yang lebih kuat dan segar. 

e. Cara bertanam 
Bedengan diairi agar tidak kering dan dijaga agar keadaan tanah tidak terlalu basah, lalu ditugal sedalam 1 -3 cm. Benih dimasukkan ke dalam lubang yang telah ditugal. Untuk mendapatkan pertumbuhan yang merata maka bibit dapat direndam sebelumnya selama 12 – 24 jam sebelum ditanam. 

f. Pemeliharaan 
Umumnya bibit tumbuh 2-3 hari setelah ditanam. Tempat-tempat kosong dapat disulam dengan benih pada hari ketiga setelah tumbuh. Selain disulam dengan benih juga dapat digunakan cabutan yang telah lanjut umurnya misal 14 sampai dengan 30 hari. Tanaman dijarangi pada usia 2 minggu. Tumbuhan muda dan kondisi tanah yang basah dapat dengan mudah dicabut. Untuk mencegah kerusakan akar dari tumbuhan yang dicabut maka pencabutan dilakukan kesamping, tidak lurus keatas. 

Penyulaman dan Penjarangan 
Umumnya bibit tumbuh 2 – 3 hari setelah bertanam. Lubang tanam yang tidak tumbuh dapat disulam pada hari ketiga setelah tumbuh. Apabila penyulaman dilakukan pada waktu berumur 7 – 21 harimaka pertumbuhannya akan ketinggakan sebab pada waktu mencabut akar tunggal dan cabang akan terpotong. Untuk mulai tumbuh lagi tanaman harus membentuk akar yang baru dalam waktu yang tertentu. Setelah menyulam pertanaman harus dijarangi pada usia 2 minggu. Tumbuhan yang masih muda dapat dengan mudah dicabut, akan tetapi untuk mempercepat pekerjaan ini sebaiknya dilakukan setelah turun hujan. Untuk mencegah kerusakan akar dari tanaman lain maka pencabutan dilakukan kesamping jangan lurus ke atas. 

Penyiangan harus dilakukan karena tanaman yang cukup mendapat hujan akan membawakan pertumbuhan rumput yang lebat dan subur. Penyiangan cukup dilakukan 2-3 kali dengan interval 5-7 hari agar pertumbuhan rosella subur tanpa kompetisi dengan rumput. Penyiangan sebaiknya dilakukan hingga bersih agar terhindar dari serangan penyakit Sclerotium dan Phytoptora. 

Tumbuhan rosella memerlukan air banyak untuk pertumbuhannya sehingga diperlukan pengairan jika tidak ada hujan. Akan tetapi pengairan harus dijaga jangan sampai tumbuhan langsung terkena air agar tidak terserang Phytopthora. Air dialirkan melalui selokan dan parit dengan debit rendah serta pinggiran bedengan tiak ditanami. Selokan dan parit sebaiknya selalu dibersihkan agar air dapat dengan mudah mengalir ke saluran pembuangan saat hujan deras. 

Menurut penelitian, dari 1 hektar pertanaman yang berusia 100 hari menghasilkan kurang lebih 18.000 kg dedaunan. Hasil analisa menyatakan bahwa 80% dari bobot kering lenyap dalam bentuk zat cair, dan bahan-bahan yang tertinggal itu terdapat air 6%, nitrogen 3,1%, fosfor 0,76%, kapur 4,09%, dan kalium 6,05%. 

Tanaman rosella memerlukan humus yang banyak terutama pemupukan menggunakan pupuk hijau. Pupuk hijau yang sering digunakan adalah crotolaria dan mimosa. Akan tetapi perlu diperhatikan kematangan dari penggunaaan pupuk hijau agar tidak membawa bibit penyakit busuk akar yang dapat merusak perakaran rosella. ZA tercampur oleh air. 

1. Pemupukan 
Waktu yang tepat untuk memberikan pupuk adalah pagi-pagi karena keadaan tanah masih basah. Macam-macam pupuk yang digunakan adalah : 

a. ZA, dosis 400 kg/Ha, diberikan sekaligus pada saat bertanam dengan cara menaburkan pupuk didalam lubang tanam kedalaman 7 cm dari permukaan tanah lalu ditutup kedalaman 4 cm, lalu diatasnya dapat ditanami benih. 

b. Pupuk N, dosis 119 kg/Ha, diberikan dua kali, yakni pada umur 21 dan 60 hari. Pertama pupuk ditaburkan dalam garitan sedalam kedalaman 7 cm dari dataran tanah dan 5 cm dari barisan tanaman yang membujur utara-selatan, yang terakhir dengan cara yang sama tapi menurut arah timur-barat. 

Selasa, 03 November 2015

G. Pwmbibitan dan Budidaya Bunga Rosella

BUDIDAYA TANAMAN ROSELLA
(Dimuat dalam Tabloid Peluang Usaha 7-20 Mei 2007 )
Menurut Dewani, produsen de Rosella Tea, tidak terlalu sulit melakukan budidaya tanaman Rosella (Hibiscus
Sabdariffa). Hanya dibutuhkan lahan gembur, bibit, polybag, dan pupuk kompos.Jarak panennya pun terbilang cepat
yaitu 4 bulan dari sejak tanam. Bibit Rosella sendiri dapat dibeli di Dinas Pengembangan dan Penelitian Departemen
Pertanian dengan harga bibit sebesar Rp. 200 ribu/ ons yang berisi sekitar 3.300 biji yang nantinya setiap biji/pohon
menghasilkan 2 kg Rosella basah. Padahal harga jual Rosella siap konsumsi (sudah dikeringkan) mampu menembus
angka Rp. 300 ribu/kg. Tak heran, dengan lahan seluas 1 ha di desa Pasir Datar 4 Cikukulu, Sukabumi, Dewani mampu
meraup omset penjualan hinggaRp 75 juta/bulan.
Berikut ini adalah Cara Budidaya Tanaman Rosella:
1. Persiapan Benih
– · Benih tanaman Rosella berasal dari bijinya. Untuk membuat benih, pertama-tama biji dikeringkan selama 4 hari.
Setelah benih tersebut kering, biji kemudian disemai pada tanah gembur.
– · Setelah disemai selama 2 minggu (atau tumbuh pohon setinggi 7 cm) kemudian dimasukkan ke Polybag.
– · Setelah di-polybag, biarkan pohon tumbuh mencapai 20 cm sebelum akhrnya dimasukkan ke lahan yang sudah
2. Persiapan Lahan. Sebelum tanah diolah perlu diberikan pupuk kandang dengan jumlah kurang lebih
50 karung untuk lahan 1.000 m2. Rosella dapat tumbuh di daerah tropis/sub tropis dengan ketinggian 0 – 900 m
dpl, cukup pengairan dan sinar matahari. Cara tanam: bisa sejajar, bisa juga salin silang, dengan jarak tanam 1 x 1 m.
Setiap lubang ditanam dengan 2 biji Rosella. Untuk penanaman dilakukan pada musim penghujan dengan harapan
setelah panen sudah masuk musim kemarau.
3. Perawatan. Perawatan Rosella terbilang mudah, asal cukup air dan sinar matahari matahari, namun demikian perlu
diingat bahwa air tidak boleh mengenang, agar akar Rosella tidak membusuk. Sebaiknya setelah ditanam, Rosella
disiram sehari sekali setiap sore hari.
4. Hama Tanaman. Hama utama yang :nyerang Rosella. adalah Nematoda (Heterodera rudicicola) yang menyerang
batang dan akar, sementara hama lainnya adalah belalang.
5. Panen. Hasil panen Rosella untuk 1 ha, adalah kurang lebih 200-250 kg kering. Kelopak Rosella yang sudah masak
dipanen secara manual, dipetik dengan menggunakan gunting besi kemudian dipisahkan antara kelopaknya dengan
bijinya. Keringkan dengan menjemur di bawah terik matahari selama 4 – 6 hari atau dengan menggunakan oven
yang baik dan benar pada saat musim hujan. Rosella dapat dipanen setiap 2 minggu.