Senin, 16 November 2015

D. Efek Samping Rosella, bahayakah?

Rosella adalah salah satu herbal yang baru “booming” di Indonesia. Yang dipakai biasanya kelopak bunganya, yang berwarna merah, merah tua atau keungu-unguan dengan cara direndam dalam air panas (teh merah/teh rosella). Herbal ini menurut penelitian berkhasiat untuk obat kolesterol, trigliserida, asam urat, obesitas, jantung, maag, insomnia, batuk, batu ginjal, radang ginjal, dll.
Tapi ketika seseorang minum, kadang terjadi reaksi perut sakit, mual, sampai diare/mencret. Reaksi ini sebenarnya wajar terjadi pada orang yang mengkonsumsi herbal akibat efek pembersihannya. Biasanya dinamakan efek DOC (Direction of Cure), suatu reaksi yang menunjukkan adanya pembersihan racun atau sejenisnya dari dalam tubuh. Reaksi ini tergantung pada penyakit pasien. Bisa diare, mual/muntah, sakit perut, pusing, mengantuk, keringat dingin, dll. Tapi efek ini HANYA BERSIFAT SEMENTARA dan merupakan efek POSITIF. Biasanya terjadi 3 hari sampai seminggu dari pertama kali mengkonsumsi bila mengkonsumsi teratur.
Rosella merupakan herbal dengan vitamin C megadosis (20 kali lipat daripada yang terdapat dalam jeruk lemon/limau), sehingga akan terjadi proses “chelation”. Terapi chelation merupakan terapi dengan bahan tertentu untuk mengikat racun-racun logam berat termasuk kalsium yang menyunbat pembuluh darah/kalsium yang tidak terserap atau lainnya dalam tubuh yang selanjutnya dikeluarkan lewat urin atau feses. Rosella juga berfungsi sebagai peluruh urin, pencuci ginjal dan menstabilkan suhu tubuh.
Untuk memahami hal ini, patut diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Dosis.
Untuk rosella, 1 gelas biasa cukup 3 kuntum saja 3x sehari sebelum makan. Bila gelas besar cukup 3-5 kuntum. Jangan terpatok pada warna merah pada air rendamannya (biasanya kalo tidak merah sekali tidak mentep…). Konsumsi lebih baik encer tapi kontinyu.
2. Untuk penderita penyakit pencernaan, minumnya sehabis makan.
3. Bila terjadi efek DOC, turunkan dosis menjadi 1x sehari, sampai efek hilang, kemudian teruskan dengan dosis normal. Atau kurangi jumlah kuntumnya per gelas. Hal ini berlaku untuk konsumsi semua herbal.
4. Rosella sangat aman dikonsumsi dalam jangka panjang asal sesuai dosis yang dianjurkan.
5. Penting! Bila mengkonsumsi herbal, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dulu dengan Herbalis, karena bagaimanapun juga, konsumsi apapun bila tidak mengerti penggunaannya dapat merugikan tubuh, walaupun untuk herbal sebagian besar efeknya tidak membahayakan.
Demikian terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar